Tuesday, November 5, 2024

Kunker Ke Prabumulih, Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian Gelar Bakti Sosial Dihadiri 2 Ribu Warga


Foto : ist

Prabumulih, Muarasumsel.com - Lakukan kunjungan kerja perdana sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi SIK MH, gelar bakti sosial (baksos) bersama 2 ribu masyarakat Prabumulih, Selasa(5/11/2024). 

Pantauan dilapangan, acara yang digelar di halaman gedung Pemerintah Kota Prabumulih itu turut menyerahkan bantuan alat bantu pendengaran, kacamata, pembagian sembako, dan masih banyak lagi itu dalam rangka kunker perdana Kapolda Sumsel di Prabumulih. Dengan bernuansa merah putih dan dihadiri jajaran pejabat tinggi Polda Sumsel, Polres Prabumulih, Forkompimda Kota Prabumulih, dan kurang lebih 2 ribu masyarakat Prabumulih itu berlangsung dengan meriah. 

"Hari ini saya kunjungan kerja yang pertama sejak menjalankan amanah sebagai Kapolda Sumatera Selatan dan kota Prabumulih atau polres Prabumulih menjadi yang pertama. Alhamdulillah tadi juga sudah kita gelar bakti sosial bersama forum pimpinan kepala daerah kota Prabumulih, serta masyarakat Prabumulih yang berjumlah kurang lebih ada 2 ribu tadi. Nah, ini tentu menjadi bagian tindak lanjut perintah bapak Presiden, yang mana salah satu program utama bapak Presiden itu ialah swasembada pangan, kemudian pengentasan kemiskinan, dan ini juga sejalan dengan program Provinsi Sumatera Selatan, serta program kota Prabumulih dimana kita simak bersama tadi ialah pengentasan kemiskinan, pengentasan stunting. Jadi intinya kegiatan ini sejalan semua yang tujuannya untuk membantu saudara-saudara, warga kita yang perlu untuk kita bantu," ujar Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian yang diwawancarai usai menghadiri kegiatan baksos saat itu. 

Lanjut pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan ini, dengan adanya kegiatan baksos tersebut diharapkan masyarakat yang membutuhkan benar-benar dapat terbantu. "Saya berharap sebagai pimpinan Polda Sumatera Selatan kegiatan seperti ini betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," terangnya saat itu. 

Ditanya terkait apa kesan dan pesan bagi Polres Prabumulih, Andi Rian menyampaikan, untuk Polres Prabumulih luar biasa. "Prabumulih salah satu kota yang ada di Sumsel ya, dan saya liat masyarakatnya welcome dan ada beberapa yang khas-khas disini seperti orang-orangnya sabar menunggu, sedangkan untuk Polresnya bagus dan berdampingan langsung dengan kantor Walikota Prabumulih, yang mana itu menjadi simbol sinergitas yang kuat disini," tukasnya.(01)
Share:

Monday, October 28, 2024

Fasilitasi Ketiga Paslon, KPU Prabumulih Gelar Debat Publik Pertama



Prabumulih, Muarasumsel.com - Fasilitasi Ketiga pasangan calon (Paslon) sampaikan visi misi dan program kerja, KPU Prabumulih gelar Debat Publik Pertama di hotel South Sumatera, Minggu (27/10/2024).

Acara yang dihadiri Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman, S.T., M.M Bersama Unsur Forkopimda Kapolres Kota Prabumulih AKBP Endro Aribowo, S.I.K., Kejari Kota Prabumulih Khristiya Lutfiasandhi, S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kota Prabumulih Sugiri Wiryandono, S.H., M.Hum., Ketua DPRD Kota Prabumulih H. Deni Victoria, S.H., M.Si., Ketua Bawaslu Kota Prabumulih Afan Sira Oktrisma, dan Ketua KPU Kota Prabumulih Marta Dinata bersama jajaran KPU lainnya. Kemudian ketiga paslon yakni nomor urut 01 H Arlan - Frangky Nasril, nomor urut 02 H Andriansyah Fikri - Syamdakir, dan nomor urut 03 Hj Suryanti Ngesti Rahayu - H Mat Amin, serta para pendukung dari ketiga paslon.

Ketua KPU Kota Prabumulih Marta Dinata mengatakan, berdasarkan dari PKPU, KPU Kota Prabumulih berkewajiban untuk memfasilitasi ketiga paslon dalam menyampaikan visi misi ke masyarakat luas kota Prabumulih dan hal itu melalui debat publik pertama ini. "Tempat kampanye, waktu kampanye dan sekaligus didalam PKPU, KPU Kota Prabumulih mempunyai kewajiban untuk melaksanakan debat publik untuk menggali dari pada visi dan misi serta program kerja dari pada masing-masing pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Prabumulih 2024 sehingga masyarakat yang ada di kota Prabumulih dapat menonton langsung terkait dengan apa visi dan misi sekaligus pendalaman program kerja dari pada ketiga pasangan calon ini," terangnya ketika diwawancarai awak media saat itu. 

Oleh karena itu lanjutnya, pihaknya dalam hal ini KPU Prabumulih berharap proses jalannya debat ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat kota Prabumulih. "Kita berharap proses pelaksanaan debat publik ini dapat berjalan lancar, dengan damai sehingga masyarakat Prabumulih dapat menilai dari pada seluruh rangkaian debat publik pasangan calon ini," tukasnya.(01)
Share:

Thursday, October 24, 2024

Aji Mumpung, Acara Kampanye Salah Satu Paslon Diduga Ditunggangi Parkir Ilegal


Prabumulih, Muarasumsel.com - Sejumlah warga mengeluhkan adanya parkir ilegal yang berada di lokasi kampanye salah satu Paslon (Pasangan Calon) Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih yang digelar di Lapangan Pujasuma, jalan Bima kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara, Kamis (24/10/2024). 


Pantauan dilapangan, keluhan warga tersebut bermula dari adanya oknum petugas parkir yang diduga tanpa izin  meminta uang parkir Rp5 ribu per motor kepada setiap pengendara yang parkir tak jauh dari lokasi Kampanye saat itu. 

"Aji mumpung nian, baru ini lah acara kampanye ado parkirnyo, Rp5 ribu pulo untuk sikok motor," keluh Sepri kepada wartawan saat itu.

Masih kata dia, dirinya turut menyayangkan adanya oknum parkir ilegal diacara kampanye tersebut, padahal saat itu ada aparat penegak hukum yang turut menjaga situasi disana. "Aneh jugo kito kok biso ado parkir disano samo cak hargo dipasar malam Rp5 ribu. Padahal itu acara kampanye bukan acara hiburan, mano ado aparatnyo disano tadi," ungkapnya saat itu. 

Hal senada disampaikan wanita yang tak ingin namanya disebut mengungkapkan, beberapa hari lalu di lapangan Pujasuma ini sebelumnya juga telah dilaksanakan kampanye oleh salah satu Paslon Wako dan Wawako Prabumulih, tapi tidak terdengar adanya parkir. "Kawan ado nyampeke jugo bahwa minggu kemaren itu ado jugo kampanye disini tapi dak katek dimintai parkir-parkir cak ini. Jadi aneh bae kok biso tibo-tibo ado parkir  cak ini," ketusnya saat itu. 

"Mano pas kami tarok motor disini idak ado yang ngasih tau kalau parkir. Tau-tau pas kami nak balek dimintai parkir 5 ribu sikok motor," tukasnya seraya menyebutkan petugas parkirnya juga saat itu tidak memakai atribut parkir selayaknya petugas parkir resmi. (01)
Share:

Tuesday, October 15, 2024

Kisah Si Anak Penyadap Karet Jadi Pegawai Pertamina


Prabumulih, Muarasumsel.com - Sosok Merdi Sariyansyah, salah satu pegawai dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 yang saat ini menduduki jabatan sebagai Operator Benuang Compressor Station di Adera Field ini, siapa sangka dulunya pernah bekerja sebagai Penyadap Pohon Karet.


Rasa masih seperti dalam mimpi diungkapkan Merdi, kehidupannya jauh berubah dimulai setelah ia berhasil menjadi salah satu penerima Beasiswa Pendidikan Non Ikatan Dinas angkatan pertama pada tahun 2014 lalu, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 yang diperuntukan kepada anak-anak kurang mampu yang tinggal di wilayah kerja operasional Pertamina.

Karena itu, lanjut Merdi menceritakan kisahnya, sejak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dirinya sadar berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di pedesaan tepatnya di Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten Pali Provinsi Sumatera Selatan yang juga jauh dari pusat perkotaan itu kebanyakan mata pencarian sehari-hari masyarakat disana adalah sebagai petani dan penyadap karet.

"Saya mulai dari kelas 6 SD sudah membantu orang tua untuk menyadap karet sampai kelas 3 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Itu saya lakukan karena kami keterbatasan ekonomi saat itu," sampai Merdi ketika dibincangi melalui pesan  WhatsApp pribadinya belum lama ini.

Langsung dijelaskan Merdi, suka duka bekerja sebagai penyadap karet pun juga ia rasakan, mulai dari kehujanan ataupun kelelahan saat menyadap pohon karet yang luasnya berhektar-hektar juga ia alami, belum lagi harga karet yang tidak stabil dan bahkan pernah turun drastis dibawah angka sekitar Rp10 ribu perkilonya saat itu pun juga pernah ia rasakan bersama kedua orangtuanya. 

Tapi itu tak membuatnya menyerah dengan keadaan Sambung Merdi, ia bahkan bertekad untuk menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang yang lebih tinggi sampai ke bangku perkuliahan. "Dulu awalnya pengen kuliah tapi sempat putus asa karena orang tua tidak mampu menguliahkan saya. Karena waktu itu penghasilan orang tua hanya Rp1-2 juta saja per bulan dari hasil kami nyadap karet, sementara saya tiga saudara. Jadi dulu sempat putus asa juga," sampai Merdi.

Namun, selang berjalannya waktu sembari menunggu pengumumman kelulusan SMK Negeri 1 Penukal tambah Merdi menyebutkan, sekolahnya saat itu mengumumkan adanya penerimaan beasiswa non ikatan dinas dari PT Pertamina bagi anak -anak yang kurang mampu dan beralamat dari daerah yang termasuk wilayah kerja Pertamina. "Entah beruntung atau memang rezeki dari yang maha kuasa saat itu, alhamdulillah ada jalan saya untuk bisa kuliah tanpa harus membebani orang tua saya melalui Beasiswa ini. Setelah minta izin orang tua, saya pun memutuskan untuk mengikuti seleksi penerimaan beasiswa non ikatan dinas itu. Lalu, setelah mengikuti berbagai tes dengan banyaknya peserta saat itu, akhirnya saya dinyatakan lulus dan terpilih sebagai penerima beasiswa angkatan pertama tahun 2014 lalu," tulis anak pertama dari pasangan Basarudin dan Saidia ini. 

Masih diungkapkan Merdi, setelah dinyatakan menerima Beasiswa bersama sekitar 6 penerima lainnya saat itu, ia kemudian memulai Pendidikan perkuliahan di salah satu perguruan tinggi yang sudah ditentukan dan berada di kota Palembang. "Kita penerima beasiswa waktu itu menempuh pendidikan di Politeknik Akamigas Palembang. Awal masuk itu tahun 2014, dimana saya lulus di jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas dengan waktu pendidikan saya di Akamigas itu selama 3 tahun," terangnya saat itu. 

Nah, bermula dari menerima beasiswa non ikatan dinas itu lah menurutnya, membuat ia bisa berada di posisi saat ini. "Dari beasiswa itu lah sangat-sangat membantu saya, karena di beasiswa Pertamina ini saya bukan hanya bisa kuliah tapi fasilitas yang di berikan seperti uang saku, uang biaya kuliah, uang pulsa, uang kontrakan sampai uang sertifikasi (pelatihan K3 Umum) juga saya dapatkan saat itu. Dimana jika saya dengan biaya sendiri tidak akan mampu untuk membayar itu semua," ungkap Merdi dengan sangat antusias menceritakan kisahnya saat itu.

Selain itu, pria kelahiran Betung tahun 1996 ini juga menyebutkan, tempat ia menempuh pendidikan saat itu juga sangat memberikan dampak positif dan kesan yang mendalam baginya. "Kampus untuk kami penerima beasiswa saat itu juga sangat berkesan. Selama kami kuliah di Politeknik Akamigas Palembang itu, kami tidak hanya di ajarkan ilmu perminyakan saja tetapi kami juga di bimbing secara keagamaan melalui kajian yang di berikan oleh dosen-dosen kami tercinta saat itu. Hingga itu semua membentuk karakter religi kami khususnya anak-anak yang menerima beasiswa Pertamina saat itu. Dan itu pun membentuk kami untuk berjiwa disiplin dimana hal ini sangat berguna ketika kami telah bekerja saat ini," menurutnya saat itu.

Lalu, masih kata dia, tepat setelah tiga tahun menempuh pendidikan di Politeknik Akamigas Palembang tersebut, ia bersama penerima beasiswa lainnya saat itu berhasil lulus dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) rata-rata tinggi semua. "Saya lulus pada Agustus 2017 lalu dan ditahun yang sama itu pula saya langsung mencoba mencari keberuntungan di dunia kerja. Dan alhamdulillah sebelum bekerja di Pertamina saat ini, saya pernah diterima bekerja di PT Pama Persada Nusantara dan di Contraktor PT Tanjung Enim Lestari (TEL). Kemudian, baru di tahun 2023 lalu saya mengikuti tes di Pertamina Hulu Energi (PHE) dan dinyatakan lulus hingga akhirnya saya ditugaskan di Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 Adera Field sebagai Operator Benuang Compressor Station saat ini," kata Merdi saat itu.

Tak ingin hanya berbagi kisah sendiri, Merdi yang berharap banyak anak-anak muda yang dapat terinspirasi dari kisahnya, dalam kesempatan itu menyampaikan, kepada generasi muda apalagi generasi muda yang banyak keterbatasan untuk tetap semangat dalam meraih cita-cita walau dalam kondisi sulit sekalipun. 

"Untuk adik-adik yang mungkin ingin mengikuti jejak saya, mari berpikiran bahwa keterbatasan ekonomi tidak menutup kemungkinan kita untuk terus maju menggapai cita-cita. Kalian bisa raih itu semua asal kalian mau berjuang terus. Dan sampai saat ini PT Pertamina  masih terus membuka Beasiswa Pendidikan Non Ikatan Dinas setiap tahunnya dan saat ini sudah ada 11 angkatan. Jadi jangan sia-siakan kesempatan itu setiap tahunnya akan di buka kesempatan ini, besar harapan kalian untuk bisa juga mendapatkan beasiswa di Pertamina Zona 4 dan bekerja di industri Migas ini. Maka teruslah belajar dan gapai mimpimu bersama Pertamina," tulis Merdi mengakhiri kisahnya saat itu seraya mengucapkan terima kasih dan emotion senyum.

Sementara itu untuk diketahui, sejak tahun 2014 hingga 2024 saat ini Program Beasiswa Pendidikan Non Ikatan Dinas dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 telah berhasil memberikan pendidikan beasiswa kepada 81 penerima.(ds)
Share:

Rutin Gelar Kampanye, Paslon Ber-Fikir Sebut Programnya Tak Muluk-Muluk


Foto : Muarasumsel.com
H. Andriansyah Fikri SH

Prabumulih, Muarasumsel.com - Hadiri salah satu acara di gedung DPRD kota Prabumulih, Calon Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH mengatakan untuk tahapan Kampanye ini pasangan Ber-Fikir (Fikri-Syamdakir) rutin melakukan kampanye dan sampaikan program yang tak muluk-muluk ke masyarakat.


"Kelurahan dan desa sudah kita masuki, dan respon masyarakat bagus. Kemudian lagi perjalanan kita (kampanye) sudah mulai tertata sesuai dengan jadwal, mudah-mudahan bae lah walaupun diguyur hujan tapi terus," ujar Fikri yang dibincangi saat menghadiri acara pengucapan Sumpah / Janji Pimpinan DPRD Kota Prabumulih periode 2024-2029 di gedung DPRD Prabumulih, Senin (14/10/2024).

Disinggung terkait program apa yang disampaikan ke masyarakat ?. Pria yang pernah menjabat dua periode Wakil Walikota Prabumulih tersebut mengungkapkan, programnya bukan program yang ramping tapi program yang nantinya akan benar-benar terlaksana. "Program kita itu bukan ramping tapi program kita itu lah yang akan terlaksana, idak muluk-muluk, jadi untuk apa yang muluk-muluk, karena program itu kan yang berdasarkan pemikiran kita. Nah, ini yang bisa dilaksanakan dengan kemampuan daerah, kita bukan jual janji tapi kita menjanjikan bahwa seandainya terpilih ini-ini. Jadi yang masuk akal kita dan sesuai dengan kemampuan daerah itu yang akan kita laksanakan," tegasnya saat itu. 

Ditanya apa saja program unggulannya itu ?. Politisi dari PDIP ini mengaku, untuk program ada yang menyentuh Dunia Pendidikan, menciptakan SDM yang berkualitas, dan Prabumulih Terang. "Prabumulih terang itu yang mana seluruh lorong, gang itu harus dipasang lampu jalan karena itu hak masyarakat, karena rakyat itu setiap bulannya bayar pajak lampu jalan itu tapi mereka tidak nikmati kan. Bahkan, sudah puluhan tahun lebih umur Prabumulih ini tapi masyarakat tidak nikmati pajak lampu jalan itu, tiap bulan mungkin lah milyaran atau mungkin triliunan uang yang masuk dari rakyat itu dari lampu jalan tapi mereka tidak menikmati. Nah ini yang kito sedih selamo ini dan ini insha allah kita laksanakan kalau kita terpilih," beber Fikri seraya menyebutkan itu yang masuk akal.

Tak hanya itu, suami Hj Reni Indayani Skm ini menambahkan, program untuk penyediaan lapangan pekerjaan juga akan lebih digalakkan lagi dimasa kepemimpinannya jika terpilih nanti. "Penyediaan lapangan pekerjaan juga, seperti contoh di Pertamina itu sebenarnya setiap tahun ada saja (membutuhkan tenaga kerja, red) tapi malah diserahkan ke oknum LSM, harusnya Disnaker yang ambil alih, jangan malah ke LSM karena ada saja oknum LSM yang bejual gawean. Tapi kalau ke Pemerintah melalui Disnaker itu bisa dilakukan tes sehingga jadi lebih transparan," terangnya saat itu.

"Jadi potensi-potensi yang bisa kita gali itu sebenarnya masih banyak, seperti lagi sumur tua (sumur bekas pengeboran) itu kenapa tidak kita manfaatkan melalui BUMD, karena daerah lain seperti Muba, Muaraenim bisa kenapa kita tidak bisa. Karena kalau hanya mengandalkan dana bagi hasil sekarang lah idak primadona lagi. Nah, tapi karena keterbatasan jangkauan kami selamo ini (dulu, red), kalau kami lah nyupir inshaallah lah bisa dilaksanakan itu," pungkasnya sembari menyebutkan kalau ada yang sebut kami hanya pecah suara ngapoi saroh-saroh cuma untuk pecah suara.(01)
Share:
ingat pakai masker dan sering cuci tangan !!!