Monday, January 13, 2025

Terlibat Lakalantas, Oknum Polisi Malah Tendang Pengendara Motor Hingga Hidung Berdarah


Prabumulih, Muarasumsel.com - Naas, dialami Jauhari bin Saidina Ali, warga Dusun 1 Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim yang terlibat kecelakaan lalulintas (Lakalantas) hingga ditendang wajahnya oleh pria berseragam polisi yang menjadi lawannya, Senin(13/01/2024).


Peristiwa yang terjadi di jalan Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Kota Prabumulih atau tepatnya di depan rumah dinas Walikota Prabumulih itu berlangsung sekitar pukul 10.05 WIB dan sempat menjadi perhatian warga yang melintas di lokasi kejadian lantaran aksi arogan oknum polisi yang melakukan penganiayaan kepada korban saat itu.

"Pas nian kami lagi lewat sini, kami liat ado yang kecelakaan, oleh khawatir ado yang kenal kecelakaan itu jadi kami stop, kami liati lah. Nah, pas kami stop itu lah, liat pak polisi itu tau-tau dengan cepatnyo langsung nendang wajah bapak-bapak yang tumburan samo dio itu. Kami tekejut galo samo warga yang ngumpul-ngumpul nolongi bapak-bapak samo polisi itu jugo tekejut liat itu, spontan bae aku karena rasa kasihan liat itu langsung merekam dan langsung menghampiri korban samo marah dengan polisi itu, karna kalau dengar bunyi tendangan polisi itu keras nian kami yang diseberang bae dengar dan setelah aku dekati korban itu hidung samo mulutnyo ngeluarke darah banyak," ujar wanita berhijab yang tak ingin namanya disebut. 

Setelah itu lanjutnya, pria berseragam polisi dengan pangkat IPTU tersebut tampak dijauhkan oleh warga yang ada disana. "Sudah nendang polisi itu langsung jauh dan dibawak oleh warga lain tanpa minta maaf. Jadi kami yang ngeliatnyo kesel nian, ado polisi cak itu sekendak-kendak nendangke wong, walaupun mungkin korban salah tapi apo pantas seorang polisi tendang wajah orang sampe berdarah. Oleh kejadian itu jadi kami berharap pihak kepolisian bisa memberi sanksi kepada pelaku dan kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena saya ada orang tua, saya pun tidak akan tega kalau orang tua saya diperlakukan seperti itu," ungkapnya seraya menyebutkan video itu hanya di kirim ke grub rekan-rekan seprofesi saja.

"Kami ada grub seprofesi dan kami biasa kirim-kirim informasi di grub itu. Nah, tau-tau beberapa jam setelah itu video itu sudah beredar bae di medsos," tandasnya.

Sementara itu, selang beberapa jam kemudian pasca viralnya video tersebut diketahui pihak Polres Prabumulih telah mendatangi korban yang berada di RSUD Kota Prabumulih dan kedua belah pihak diketahui sepakat untuk berdamai. 

"Kami hadirkan istrinya IPTU YS  dan istrinya pak Jau, kemudian juga ada anaknya pak Jau dan ada rekan-rekan kades, keluarganya juga. Jadi kejadian laka jam 10  tadi IPTU YS berkendaraan dari arah polres menuju ke arah pasar, kebetulan pak Jau juga dari depan rumdin akan melintas sehingga terjadi laka tadi, kondisi sekarang kami sudah ketemu kedua belah pihak mereka sepakat hari ini untuk menuju ke perdamaian yang alhamdulillah ada kata sepakat dari kedua belah pihak yang nanti akan ditindak lanjuti sesuai dengan adat yang berlaku di daerah alai, kebetulan beliau wiraswasta dan istrinya guru. Dan upaya yang kami laksanakan kita sudah olah TKP, dan saya juga sudah mewakili bapak Kapolres  mendatangi beliau (jauhari,red) dan kami sampaikan permintaan maaf terhadap apa yang diduga dilakukan oleh anggota kita kemudian kita sampaikan seluruh biaya dari pengobatan ini akan ditanggung oleh bapak Kapolres Prabumulih, sementara kondisi keduanya berada di RS, pak jau di RSUD dan dihidungnya ada luka dengan diduga diagnosa dokter hidungnya patah dan rencana akan dioperasi, sedangkan Iptu YS tangan kanannya patah, tulang rusuknya retak dan di dahinya ada luka robek. kemudian terhadap anggota kita akan kita lakukan tindakan tegas sesuai prosedur, undang-undang berlaku ada terkait tindakan disiplin, pelanggaran disiplin maupun kode etik," tukas Wakapolres Prabumulih Kompol Eryadi saat pimpin press release di Mapolres Prabumulih. (02)
Share:
ingat pakai masker dan sering cuci tangan !!!