Foto : Muarasumsel.com
Tri Ningsih saat tunjukkan produk olahan tanaman Toga berupa Wedang Jahe.
Dilatar belakangi dari besarnya tanggung jawab seorang Ibu yang memiliki peran penting dalam mengatur pondasi rumah tangga, terutama dari sisi mengatur kebutuhan sehari-sehari, membuat ibu tiga anak ini memutar otaknya untuk mengajak 30 Ibu Rumah Tangga (IRT) lainnya untuk membuat KWT (Kelompok Wanita Tani ) Kemuning, dengan maksud awal agar bagaimana kebutuhan keluarga dapat terus terpenuhi dari sana.
DEWI SEPRIANI - Muarasumsel.com
Berawal dari sering bingung ketika bahan pokok merangkak naik, begitu juga dengan beberapa tetangga saya yang mengalami hal serupa. Membuat kita sepakat untuk bagaimana bisa membantu suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui KWT Kemuning ini.
"Jadi awalnya sering dengar keluhan ibu-ibu dekat rumah ketika harga cabe, sayur, bawang atau harga bahan pokok lainnya naik, muncul lah ide ini. Nah, dari itu kami sepakat buat KWT Kemuning pada tahun 2019 lalu, karena selain tanaman yang yang naik itu bisa kami tanam sendiri, kami juga bisa panen sendiri dan dapat menambah pemasukan," ujar istri Yulianto(56).
Selain itu, berkat kekompakan dan komitmen awal antar tim anggota KWT Kemuning juga, lanjut Tri, KWT Kemuning bisa bertahan hingga sekarang.
"Banyak tanaman yang kita tanam di KWT Kemuning ini, ada Cabe Merah, ada sayuran Kangkung, Bayam, Jagung, Terong, Bawang Berebes dan tanaman toga serta masih banyak lagi. Yang mana, tanaman itu kita tanam dan rawat di lahan kecil seluas 20X40 meter saja," ujar Tri ketika diwawancarai Rabu(28/02/2024).
Bahkan lanjut istri seorang GM (General Manager) disalah satu perusahaan swasta ini, produk KWT Kemuning saat ini bukan hanya tanaman saja. "Sekarang KWT Kemuning ini bukan hanya ada sayur dan tanaman toga saja tapi kita juga ada tiga produk olahan dari tanaman toga yakni wedang beras kencur, wedang jahe pinang dan kunyit asam," beber ibu tiga anak ini.
Nah, sambung wanita berhijab ini, dengan banyaknya produk KWT Kemuning yang bernilai ekonomi diharapkan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tapi para anggotanya mendapatkan pemasukan. "Seperti sayur kangkung itu kan kalau kita jual seharga Rp2 ribu per ikat, Jagung Rp15 ribu per kilogram, Terong Rp8 ribu per kilo gram, sedangkan untuk produk olahan Wedang Jahe, Kencur, dan Kunyit itu Rp10 ribu per bungkus. Jadi penghasilan yang kita dapat itu kita kumpulkan dan kita bagi hasil," tandasnya(*)