Foto : Ist
Penyerahan cindera mata oleh pihak PT Pertamina Gas OSSA kepada tim LPN Malaysia saat di Koperasi MIWA.
Prabumulih, Muarasumsel.com - Hari kedua berada di kota Prabumulih, rombongan Lembaga Perindustrian Nanas Malaysia (LPNM) dan Kementerian Pertanian serta Keterjaminan Makanan Malaysia, kunjungi Koperasi Miwa Pineapple binaan PT Pertamina Gas Operation South Sumatra Area (OSSA) yang berlokasi di jalan Belitung Lorong Bersama Kelurahan Gunung Ibul Utara Kecamatan Prabumulih Timur, Kamis (7/9/2023).
Meski tak lagi didampingi Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih seperti hari pertama tiba di Bumi Seinggok Sepemunyian, namun rombongan dari Malaysia yang diketuai oleh tuan Sheikh Umar Baghari Bin Ali itu tampak disambut langsung pihak PT Pertamina Gas Operation South Sumatra Area (OSSA) bersama pengurus Koperasi MIWA saat itu.
Bahkan, rombongan dari Malaysia itu tampak masih sangat tertarik mempelajari pengelolaan Daun Nanas di Prabumulih. Itu terbukti dengan ludesnya olahan daun dan buah nanas hasil karya kelompok koperasi MIWA yang diborong mereka saat itu.
Assistant Manager QTB PT Pertamina Gas OSSA, Marcel Wijaya, yang saat itu hadir menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hari kedua kunjungan rombongan Lembaga Perindustrian Nanas Malaysia di kota Prabumulih khususnya ke Koperasi MIWA ini. "Yang mana, kedatangan Lembaga Perindustrian Nanas Malaysia ke kelompok koperasi MIWA binaan Pertamina Gas OSSA ini untuk benchmarking pengolahan limbah daun nanas menjadi anyaman tas, peci, dompet dan sepatu," terang Marcel yang saat itu didampingi staffnya Humaira.
Lebih lanjut dijelaskannya, ketertarikan tim dari Malaysia itu lantaran serat yang dibuat oleh koperasi MIWA memiliki warna yang berbeda dengan hasil serat nanas mereka. "Jadi yang di MIWA ini berbeda karena varitas nanas yang di Palembang berbeda. Ditambah lagi, mereka juga melihat hasil olahan limbah daun nanas yang dijadikan tas, dompet, sendal, dan juga peci, dimana di Malaysia belum memproduksi limbah daunnya menjadi barang," ungkapnya.
Bahkan, sambungnya, tim dari Malaysia tersebut turut diajarkan cara pengolahan daun nanas saat itu. "Tim dari Malaysia sangat antusias melihat hasil-hasil pemanfaatan limbah daun nanas, dan mereka juga diajarkan cara pembuatan anyaman dari daun nanas oleh kelompok. Bahkan, semua hasil karya kelompok dari olahan nanas habis terjual dan dibeli oleh rombongan malaysia," bebernya.
Dalam kesempatan itu, Marcel menambahkan, dengan adanya kunjungan tim dari Lembaga Perindustrian Nanas Malaysia ini pihaknya berharap kedepan para kelompok dapat lebih giat lagi dalam memproduksi karya-karya mereka. " Harapannya dengan adanya kunjungan dari Malaysia ini membuat kelompok semakin semangat untuk berkarya dan juga kedepannya bisa mereplikasi kegiatan pengolahan limbah daun nanas ke Kelurahan atau Desa lainnya di Prabumulih," tukasnya. (01)