Prabumulih, Muarasumsel.com - Menanggapi banyaknya kabar soal isu perselingkuhan ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkot Prabumulih saat ini, Inspektur Daerah Kota Prabumulih diketahui lakukan sosialisasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan Perselingkuhan PNS kepada Camat, Lurah dan Kades se-kota Prabumulih, Kamis(15/6/2023).
Sosialisasi yang digelar di ruang rapat lantai 1 pemkot Prabumulih itu tampak dihadiri Ketua TP-PKK Kota Prabumulih Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Prabumulih Hj Reni Indayani SKm, serta para istri Camat, Lurah dan Kades se-kota Prabumulih.
Ketika dibincangi, Kepala Inspektur Daerah Kota Prabumulih, H Indra Bangsawan SH MH membenarkan banyak beredar kabar soal perselingkuhan ASN di Pemkot Prabumulih. "Banyak beredar tapi belum ada bukti, karena kalaupun suami yang selingkuh belum ada laporan istrinya, begitu sebaliknya kalau istri yang selingkuh suaminya belum ada yang lapor. Jadi kami dari Inspektorat belum turunkan tim untuk menindak lanjuti hal tersebut," kata Indra yang saat itu didampingi Irban Investigasi, Novrin Maladi SH.
Namun lanjutnya, dengan beredarnya kabar tersebut pihaknya tidak tinggal diam, karena pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas terkait untuk memberikan sosialiasi mengenai KDRT dan Perselingkuhan PNS. "Kami mengadakan kegiatan sosialiasi kali ini dengan mengundang Camat beserta istri, Lurah beserta istri, Kades beserta istri. Yang mana dalam sosialisasi itu kami inspektorat menekankan mengenai disiplin PNS, sebab disitu diatur point-point apabila terjadi perselingkuhan atau KDRT," ungkapnya.
Ditanya berapa jumlah ASN yang diduga dilaporkan melakukan perselingkuhan di tahun 2023 ini ?. Diungkapkan Indra, untuk laporan perselingkuhan ASN di tahun 2023 belum ada yang pihaknya terima. "Tapi untuk di tahun 2021 dan 2022 itu rata-rata laporan ASN selingkuh yang kita terima sebanyak 15 orang. Tapi yang akhirnya cerai sedikit, karena
tidak semuanya disetujui,
kita panggil suami istrinya dulu kenapa mengajukan permintaan perceraian setelah itu baru dipertimbangkan kalau memang buktinya ada," tegas pria yang pernah menjabat di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel ini.
Kemudian, disinggung apa penyebab utama terjadinya KDRT ataupun perselingkuhan ASN tersebut ?. Dituturkannya, berdasarkan dari laporan yang diterima penyebab utama itu tidak jauh dari masalah ekonomi. "Banyak dari himpitan ekonomi, tapi ada dari budaya patriarki kadang pengaturan kekuasaan ada istri bekerja suami tidak kerja seolah-olah istri kepala rumah tangga.
Ada suami bekerja istri tidak bekerja jadi seolah-olah istri dianggap pembantu rumah tangga padahal suami istri ada ikatan batin menjalankan rumah tangga. Oleh karena itu pentingnya komunikasi suami istri membina rumah tangga, misal kalau suami pulang kantor jangan cemberut dan marah marah,. Suami pun kami tekankan karena kebanyakan selingkuh dari laki-laki mohon kalaupun memang ada niat mohon diurungkan karena pada saat melakukan pernikahan awal bersama istri tidak ada unsur paksaan dan harus terima apa adanya karena sudah pilihan kita," pungkasnya.
Sementara itu, Irban Invetigasi, Noprin Maladi menambahkan, 2023 tidak ada laporan perselingkuhan. "Kalau kasus perselingkuhan sebelumnya ada yakni oknum Pol PP tapi sudah selesai dan sudah diberikan sanksi oleh pimpinannya," tukasnya. (01)