foto : ist
Prabumulih, Muarasumsel.com - Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menggratiskan biaya kantong darah bagi mereka yang hendak donor darah.
Hal itu diungkapkannya disela-sela acara pelantikan pengurus PMR tingkat Mula, Madya, Wira, KSR, dan PMI Kecamatan se-Kota Prabumulih tahun 2023 di Pendopoan Rumah Dinas Walikota Prabumulih.
Dalam kesempatan itu pula, dia menyebutkan tugas Palang Merah Indonesia (PMI) tak hanya donor darah. Namun juga melakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
"Misalnya dia bidang PMR. Tapi kalau ada banjir tidak bisa berenang," sebutnya mengaku PMR harus mempunyai keahlian dan tugas mereka adalah membantu bukan dibantu.
Lebih lanjut, orang nomor satu di kota nanas itu menegaskan, seorang petugas PMI dan PMR pun harus bisa menyelamatkan diri sendiri jika ada musibah.
"Bagi pendonor darah, juga harus ikhlas dan jangan berfikir untuk memperjual belikan darah. Pemerintah menggratiskan biaya kantong darah bagi setiap pendonor," tegasnya.
Dengan diberikan subsidi kantong darah, pria penghobi olahraga itu bisa ikhlas setiap kali melalukan donor darah.
Ketua PMI Kota Prabumulih, Ir Suryanti Ngesti Rahayu Ridho menambahkan, selama ini, PMI mempunyai banyak kegiatan yang tujuannya tak lain adalah kegiatan kemanusiaan.
Khususnya untuk anak anak SD dan SMP, memang belum bisa donor darah namun mereka bisa membantu sesama dan juga mengajari mereka untuk senantiasa menerapkan pola hidup sehat.
Istri Wali Kota Prabumulih itu tak menapik, sampai saat ini stok darah di kota nanas masih kurang.
Di Prabumulih, idealnya butih 940 kantong darah dan di bulan Mei ini baru terkumpul 583 kantong darah sehingga kalau diakumulasikan masih banyak terdapat kekurangan kantong-kantong darah.
"Kalau kita kumulatif kan kita butuh 4.800 kantong darah dan kita sudah berusaha terus untuk turun ke Kelurahan dan Desa yang ada di kota Prabumulih, perusahaan, BUMN dan OPD," jelasnya.
Dia pun tak menapik, untuk kantong darah memang sudah disuplay dari pemerintah. Hanya saja untuk donor darah tidak bisa langsung di transfusi melainkan harus melalui beberapa rangkaian.
"Jadi prosesnya itu yang masih mengeluarkan biaya sampai didapat data bahwa darah itu memang sudah sip untuk di transfusi ke pasien," bebernya seraya berharap kantong darah termasuk regent nya juga digratiskan oleh pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Ngesti pun mengaku saat ini petugas PMI di kota Prabumulih hanya bisa mengumpulkan darah, sementara untuk tindakan dan sayap darah masih dilakukan petugas RSUD Kota Prabumulih. "Untuk itu ke depan kita berupaya petugas PMI bisa melakukakan sayap karet sendiri dengan menyiapkan SDM dan pelatihan," tukasnya. (*/01)