Thursday, April 21, 2022

Dirikan Posko Dan Perbaiki Jalan Lingkar Prabumulih, Kementerian PUPR Siaga Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran 2022

Foto : Muarasumsel.com


Salah satu Proses perbaikan jalan Lingkar Kota Prabumulih dengan menggunakan alat berat, Kamis(21/4/2022).


Prabumulih, Muarasumsel.com - Siaga layani arus mudik dan balik lebaran 2022, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan dirikan posko pengaduan dan kembali perbaiki jalan Lingkar kota Prabumulih. 

PPK 3.3 Pelaksana Jalan Nasional (PJN) 3 Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Aldino Angga Saputra, mengatakan guna melayani arus mudik dan arus balik lebaran 2022, Kementerian PUPR mendirikan Posko pengaduan dan perbaikan jalan Lingkar kota Prabumulih. "Jadi Kementerian PUPR siaga arus mudik dan arus balik lebaran menyiapkan posko sebagai tempat pengaduan bagi masyarakat apabila ada permasalahan dengan jalan, sepanjang ruas jalan yang dilewati tiap PPK," katanya ketika dibincangi di Posko PUPR Lebaran 2022 yang berlokasi di jalan Lingkar Kelurahan Gunung Ibul, Kamis (21/4/2022).

Adapun yang disiapkan di posko lebaran tersebut sambungnya, pertama alat siaga bencana diantaranya satu mobil Dumtruck, satu Excavator, dan satu mobil pickup. "Jadi kalau ada penanganan darurat bisa langsung kita tangani selama arus mudik lebaran," terangnya saat itu. 



Untuk jenis pengaduan lanjutnya, yang sebelumnya pernah dilaporkan itu terkait adanya lubang jalan, atau masalah kemacetan. "Misal macetnya karena ada mobil terbalik nah mungkin alat berat kita bisa bantu, atau kalo jembatan roboh juga kita segera perbaiki," tegasnya.

Karena dikatakannya, selain disini ada alat yang juga disiagakan di Balai Besar di Palembang dan dibeberapa titik tertentu. "Agar harapannya dibawah 3 jam alat itu sudah sampai dilokasi yang membutuhkan,"bebernya. 

Sedangkan, jelasnya, untuk ruas jalan wilayah kerja pihaknya itu sepanjang 135,8 kilometer. "Yang mana ruas pertama itu dari perbatasan Indralaya atau gerbang PT Tel Indralaya itu sampai ke batas kota Prabumulih, lalu dari batas kota Prabumulih sampai ke jalan Sudirman 1 Simpang Lingkar. Nah, dari jalan Sudirman 1 Simpang Lingkar masuk  Lingkar Timur ke jalan Tugu Nanas, kemudian dari Tugu Nanas menuju ke jalan Sudirman 2 sampai batas kota Prabumulih. Lanjut dari batas kota Prabumulih sampai Simpang Belimbing, setelah Simpang Belimbing menuju batas tugu Muara Enim, dan itu total panjang ruasnya sekitar 135,8 kilometer. Sedangkan khusus dilingkar ini ada 21,3 kilometer, termasuk kita juga penanganan di flyover patih galung, yg mana flyover itu juga termasuk di PPK 3.3 ini," ungkapnya.

Nah, untuk perbaikan jalan sendiri, itu titik beratnya banyak di jalan Lingkar kota Prabumulih. "Jadi yang pertama kita lakukan itu penutupan lubang, yang kedua pembersihan drainase ada sekitar 4 kilometer drainase yang kita bersihkan, mulai dari islamic center kesana. Lalu ada juga beberapa pembersihan crep kita lakukan, dan penutupan dengan agregat, serta yang ada juga pengendalian tanaman terakhir," sebutnya.

Sementara untuk titik kritisnya itu ada didekat Tugu Nanas beberapa titik, sama Simpang Baturaja Tanjung Raman. "Cuma itu sedang ditangani semua, yang dari awal sampe Polsek Timur jalan aspalnya itu banyak berlubang itu lagi ditangani, kalo untuk pembokaran rigidnya itu abis lebaran, karena kalau kita mulai sekarang takutnya kita buka tambah tertutup dia," ucapnya.

Ditanya mengenai berapa anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut, Aldino menuturkan, alokasi dana untuk pengerjaan proyek ini cukup besar. "Sekitar 35 Miliar untuk total dari awal ruas sampe akhir ruas, bukan khusus untuk di lingkar saja," tegasnya. 

Dengan lebar jalan lingkar tersebut katanya, semula hanya lebar 6 meter. "Tapi setelah existing menjadi 7,5 meter jadi bertambah lebar," akunya.

Kembali ditanya seberapa penting jalur jalan Lingkar tersebut, menurutnya  akses jalan Lingkar tersebut sangat penting karena merupakan jalur logistik. "Jadi sebenarnya akses jalur lingkar timur ini kan melayani lintas tengah Sumatera jadi kalau untuk jalur logistik di Sumatera Selatan (Sumsel) ini sebenarnya di lintas timur. Dan memang penanganan Kementerian PUPR itu dari beberapa tahun terakhir fokus di lintas timur, dari batas Lampung ke Palembang, dari Palembang ke batas Jambi itu jalur logistik di Sumsel, cuman lintas tengah sekarang kan sudah mulai bebannya berat gitukan, ada beberapa tambang di Muaraenim dan lahat itu kan mulai dari lintas tengah ini, jadi sudah mulai mendapat perhatian serius lah untuk jalan lingkar, karena salah satu titik perlambatan itu ada di jalan lingkar  dari batas iIndralaya sampai Muara Enim yang kondisinya beberapa titik rusak itu di jalan lingkar," pungkasnya.(01)
Share:
ingat pakai masker dan sering cuci tangan !!!