PRABUMULIH, Muarasumsel.com - Wakil Walikota (Wawako) Prabumulih, H Andriansyah Fikri mengingatkan agar para Guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 untuk senantiasa bersyukur pasca diangkat menjadi abdi negara di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih.
Hal ini diungkapkannya dalam acara audiensi dan silaturahmi para guru CPNS 2019 yang digelar di ruang kerja Wakil Walikota Prabumulih, Senin (24/5/2021).
"Adek-adek harus bersyukur, jangan sampai lupa nikmat Tuhan," ujarnya didampingi Asisten III , H M Rasyid dan Kepala Dinas Pendidikan dan KebudayaaN Kota Prabumulih, Kusron.
Jangan sampai, lanjut orang nomor dua di Kota Prabumulih ini, nikmat jabatan yang diberikan Tuhan menjadi malapetaka bagi kehidupan para guru CPNS itu sendiri. "Jangan sampai status CPNS jadi perusak rumah tangga. Ujung-ujungnya terjadi perceraian," ungkapnya.
Selain itu, Suami Hj Reni Indayani ini meminta para Guru CPNS tetap rendah hati. "Harus ingat. Kalau pinter jangan menggurui, kalau tajam jangan melukai, kalau naik jangan injak kepala orang," terangnya.
Ia juga menghimbau para Guru CPNS untuk tidak terlibat politik praktis, serta dapat bekerja dengan loyalitas tinggi kepada siapapun pemimpinnya. "Contoh seperti pak Rasyid beliau pada masa pak Rachman Djalili itu menjabat Kepala Dinas Pendidikan, pada masa pak wali juga masih menjabat. Itu menandakan kinerja pak Rasyid bagus sehingga masih dipercaya," bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Kusron, mengatakan akan mengusulkan untuk pemerataan guru di sekolah. Ini dilakukan lantaran adanya keluhan sejumlah guru yang tidak mendapatkan jam ngajar akibat adanya sekolah yang kelebihan guru, sementara di sekolah lainnya terjadi kekurangan guru.
"Kondisi ini dapat menghambat karir, kenaikan pangkat dan sertifikasi guru yang bersangkutan," tambahnya.
Terpisah, Rison salah satu perwakilan Guru CPNS 2019 mengatakan audiensi dilakukan sebagai bentuk silaturahmi antara para guru dan Kepala Daerah. "Kita mengucapkan terima kasih selama proses penyelenggaraan tes CPNS 2019 lalu diberi kemudahan salah satunya administrasi kita dibantu sampai selesai," terangnya.
Selama audiensi, kata Rison, para guru mendapat wejangan agar dapat bekerja profesional dan tetap rendah hati. "Alhamdulillah, selama audiensi berjalan hangat seperti tidak ada batasan antara kepala daerah dan bawahan," pungkasnya.(ril/01)
