Foto : ist
PRABUMULIH, Muarasumsel.com - Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM bersama anaknya dr Murwani Emasrissa Latifah dan unsur Forkompimda kota Prabumulih perdana divaksin sinovac dosis pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, Kamis (28/1/2021).
"Alhamdulillah tiga hari lalu vaksin datang di Pemkot Prabumulih dan hari ini kita mengadakan vaksin. Tapi ingat, kami vaksin ini bukan menyelamatkan diri kami, tapi setelah kami lihat sebagian warga baik tenaga kesehatan (Nakes) dan masyarakat sepertinya masih takut takut dengan vaksin ini," sebut Ridho dibincangi usai vaksin.
"Jadi kami duluan (vaksin, red). Kami juga mendapatkan kabar ada berita-berita miring di media, sehingga nakes masih ragu, masyarakat masih ragu. Makanya kami bersama Kapolres mencoba vaksin yang pertama dan meyakinkan lagi supaya masyarakat mau divaksin," ajaknya.
Orang nomor satu di kota nanas menyebutkan, tak ada perbedaan khusus antara vaksin sinovac dengan vaksin lain. "Sama kayak vaksin cacar dan vaksin lain. Namanya jarum masuk pasti terasa sakit dan pegal itu kan biasa," sambungnya.
Ditanya apakah ada persiapan khusus? Pria yang hobi olahraga itu mengaku tidak ada persiapan khusus. "Tapi kita hanya persiapkan fisik dan kesehatan dan umur tidak menjadi patokan. Ada umur 30 tidak bisa divaksin, ada unur 60 tapi boleh divaksin," sebutnya.
Dia pun menghimbau kepada nakes dan masyarakat supaya mau divaksin, mengingat vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas. "Masyarakat tidak usah takut divaksin. Silahkan yang mau divaksin dan gratis, tapi ini masih terbatas," jelasnya mengaku anaknya yang berprofesi sebagai dokter pun ikut divaksin.
Foto : IST
Sementara itu, ditempat yang sama, dr Murwani Emasrissa Latifah yang saat itu juga telah divaksin mengatakan tidak merasakan apa-apa. "Setelah divaksin tadi gak ada rasa sih sebenernya jarumnya lumayan kecil, sekali suntik udah ngak kerasa, kalo merasa sakit malah lebih sakit diswab anti gen dari pada di vaksin," tutur rissa sapaan akrabnya.
Ditanya siapa saja yang menerima vaksin dikloter pertama tersebut ?. Disebutkannya, untuk kloter pertama ini diberikan kepada tenaga kesehatan memang lebih dahulu diprioritaskan, yang kedua adalah pelayanan publik. "Jadi tenaga kesehatan lebih dulu, tapi Walikota Prabumulih yang menjadi contoh bahwa penjabat memberikan contoh divaksin terlebih dahulu, karena sebelumnya kan banyak beredar bahwa masyarakat takut ini takut segala macem mangkanya Walikota Prabumulih memberikan contoh bahwa dia sudah divaksin lebih dulu," tutur Rissa yang juga berdinas di RSUD Kota Prabumulih tersebut.
Masih kata putri sulung Walikota Prabumulih tersebut, meski telah divaksin tak lantas membuat kita lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. "Jadi walau sudah divaksin kita tetap harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun itu tetap karena walau sudah terlindungi vaksin bukan berarti kita tidak bisa terkena covid, makanya protokol kesehatan harus tetap,"pungkasnya.(ril/01)