// Dosen Fakultas Kedokteran UI
Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Upaya Managemen RSUD Kota Prabumulih yang melibatkan masyarakat dalam mengusulkan nama untuk RSUD Kota Prabumulih, tampaknya turut disambut masyarakat.
Bahkan, dari informasi dilapangan saat ini sekitar puluhan nama dari usulan masyarakat Prabumulih telah ditampung pihak Managemen RSUD Kota Prabumulih.
Nah, tak terkecuali, usulan nama tersebut datang dari dr Fery Al Rahmi Sp.B, yang saat dibincangi mengusulkan nama dr Alamudin Tergun lah yang cocok untuk menjadi nama RSUD Kota Prabumulih.
"Saya mengusulkan nama dr Alamudin Tergun untuk menjadi nama RSUD kota Prabumulih. Dan saya sudah sampaikan usulan tersebut ke pihak management RSUD kota Prabumulih beberapa waktu lalu,"ujar dr Fery, saat dibincangi Rabu(5/8/20).
Ditanya apa alasan dirinya mengusulkan nama dr Alamudin Tergun untuk menjadi nama RSUD kota Prabumulih ?. Dijelaskannya, pertama karena tergun itu merupakan nama dari kakeknya. Dan beliau merupakan kontraktor yang turut merintis pembangunan di kota Prabumulih, bahkan ia turut membantu membangun salah satu klinik RSUD di Prabumulih saat itu. "Sedangkan, untuk nama dr Alamudin Tergun itu adalah nama ayah saya, yang mana beliau adalah putra asli Prabumulih pertama yang lulus masuk Fakultas Kedokteran UI (Universitas Indonesia) pada tahun 1960 saat itu," terangnya.
Bahkan, lantaran prestasi yang diraih ayahnya saat itu jarang ditemui di Prabumulih, dikatakannya, sedikit banyaknya membuka wawasan orang-orang yang menganggap bahwa masyarakat Prabumulih tidak mampu bersaing hingga ke luar Sumatera.
"Dulu kan susah sekali untuk jadi dokter, apalagi fakultas kedokteran UI dengan beasiswa. Nah, karena sangking bangganya ada orang asli Prabumulih yang jadi dokter saat itu sampai-sampai Bupati Muara Enim karena Prabumulih masih bergabung dengan Kabupaten Muara Enim saa itu lah yang langsung mengantarkan ayah saya kesana," bebernya sembari menyebutkan dari lahir 04 Mei 1938 hingga menempuh sekolah menegah pertama pun ayah sekolah di Prabumulih dan tinggal di wilayah Dusun Prabumulih tepatnya tak jauh dari balai adat.
"SMP di YB dulu ayah, karena kakek juga salah satu yang merintis pembangunan YB," ungkapnya.
Masih kata dia, selama menjalani perkuliahan di fakultas kedokteran UI berbagai prestasi juga terus diraihnya. "Ayah itu juga pernah lulus beasiswa keluar negri bersamaan dengan Bj Habibie saat itu, hanya saja beda negara dan beda jurusan. Namun karena masih terikat beasiswa di UI jadi ayah menolak beasiswa keluar negri itu, hingga akhirnya setelah lulus kedokteran ayah diterima menjadi dosen di FK UI dan mengajar mengenai anatomi disana dari tahun 1970 sampai 2010," bebernya.
Tapi meski pengabdian ayahnya belum pernah di Prabumulih, lanjutnya, namun ayahnya selalu memberikan support bagi warga Prabumulih yang berani bersaing di FK UI. "Bukan hanya memotivasi warga Prabumulih yang ingin belajar di luar sumatera saat itu tapi ayah bahkan membantu langsung siapa saja warga Prabumulih yang tengah kesulitan menjalani perkuliahan kedokteran disana, bahkan itu dilakukannya sampai akhir pensiun," sebutnya seraya mengatakan dan alhamdulillah sekarang orang yang dibantu tersebut sudah menjadi dokter-dokter hebat di Prabumulih saat ini.
Serta menurutnya, dengan pengalaman sebagai dosen FK UI yang hampir mencapai 40 tahun tersebut, tentu apabila RSUD Kota Prabumulih dinamai dr Alamudin Tergun merupakan nama yang strategis. "Selama 40 tahun itu kan tentu murid-muridnya banyak, bahkan sekarang bisa jadi ada yang sudah menduduki posisi penting di Pemerintahan. Nah itu tentu nantinya bisa menjadi akses, karena setiap murid kan ingat siapa gurunya dan juga tidak asing dengan nama gurunya," katanya.
Maka dari itu, disampaikannya, dengan banyaknya pengalaman itu dirinya berani mengusulkan nama ayah saya menjadi nama RSUD Prabumulih. "Karena bukan hanya informatif, strategis, tapi nama itu juga ada storynya," tukas pria yang telah 10 tahun bekerja di RSUD Kota Prabumulih tersebut.(01)