Ir H Ridho Yahya MM bersama sejumlah kepala OPD saat berada di lokasi salah satu pembuatan sumur bor.
//Dari Kementrian ESDM
Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Meski sejumlah bantuan dari Pemerintah Pusat ada yang tertunda pelaksanaannya ditahun ini lantaran adanya pandemi Covid-19 ini. Namun, bantuan 4 sumur bor untuk 4 daerah di kota Prabumulih tampaknya tetap akan terlaksana.
Seperti dari informasi yang berhasil dihimpun, bahwa Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM beserta sejumlah kepala OPD Kota Prabumulih bahkan sudah meninjau langsung salah satu lokasi pembuatan sumur bor tersebut, tepatnya di Desa Kemang Tanduk, Selasa(18/8/20) lalu.
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menyampaikan, sumur bor tersebut merupakan bantuan dari Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dikerjakan oleh Badan Geologi Bandung.
“Iya ada 4 sumur bor yang tengah dikerjakan, bantuan Kementrian ESDM tahun ini. Dan untuk di Desa Sinar Rambang, pembuatan sumur bornya sudah mengeluarkan air,” ujar Ridho kepada awak media saat itu sembari menuturkan 3 lokasi lainnya berada di Desa Kemang Tanduk, Desa Tanjung Menang dan Kelurahan Muara Dua.
Sambung Ridho menjelaskan, satu sumur bor tersebut diperkirakan nantinya mampu mengaliri 3 ribu rumah warga. Tetapi, pihaknya akan mencoba untuk 500 rumah terlebih dahulu.
“Itu semua hasil loby dengan Pemerintah Pusat, tidak menggunakan dana APBD, karena APBD kita terbatas dan kita ingin membangun. Makanya, pakai anggaran DL supaya bisa melobi, untuk pembangunan Kota Nanas ini,” terang Walikota Dua Periode ini.
Masih kata ayah tiga anak ini, kedepan dengan adanya sumur bor tersebut setidaknya dapat mengatasi permasalahan mengenai suplai air bersih di 3 desa dan 1 kelurahan tersebut terlebih bila terjadi musim kemarau.
“Jadi meski ada beberapa proyek tertunda, akibat pandemik Covid-19. Tetapi, masih ada proyek pusat tetap berjalan di Bumi Seinggok Sepemuyian ini,” katanya.
Kendati demikian, dengan anggaran DL yang ada tersebut, diharapkan setiap Kepala OPD dapat melobi bantuan-bantuan dari pemerintah pusat. “Sehingga program pembangunan di Prabumulih tetap berjalan,” tukasnya.(01)
