Yaskuri Dalimunte
Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sholat Ied Idul Adha tahun 2020 atau 1441 Hijriyah di masa pandemi Covid-19 ini juga harus menerapkan protokol kesehatan.
Seperti di sampaikan Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Prabumulih, Yeri Taswin MPd.I melalui Kasi Bimas Islam, Yaskuri Dalimunte MPd.I menyebutkan, memang ada beberapa hal yang menjadi pembeda sholat ied idul adha kali ini dengan sholat ied ditahun-tahun sebelumnya.
"Kalau dulu sebelum covid-19 ya biasa normal, shaf sholatnya rapat dan lurus. Nah kalo sekarang ada sosial distancingnya minimal satu meter. Lalu, materi khutbah sekarang dianjurkan sesingkat mungkin, serta imam juga dianjurkan memilih ayat-ayat yang pendek. Kemudian, tanpa salaman atau kontak langsung, dan jemaah tetap memakai masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk masjid, sedangkan untuk area masjid itu disemprot disinfektan baik sebelum atau sesudah sholat," tutur Yaskuri yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu(29/7/20).
Selain itu juga masih kata dia, untuk anak-anak dibawah umur serta orang tua lanjut usia yang kondisi tubuhnya kurang sehat itu tidak dianjurkan melakukan sholat ied idul adha di masjid. "Yang tubuhnya kurang sehat itu ya tidak dianjurkan," ulangnya sembari mengatakan begitu juga setelah sholat tidak dianjurkan untuk bergerombol-gerombol.
Sementara itu, ditanya bagaimana dengan tata cara pelaksanaan kurban, apa ada pembeda ?, Dijelaskannya, begitu juga untuk pelaksanaan kurban tetap mengedepankan protokol kesehatan. "Kalau kurban ya dilakukan dilapangan, lalu selain memastikan hewan itu sehat, pemotongannya tetap ada sosial distancing. Dan panitia yang mengerjakan dibatasi supaya mudah sosial distancingnya, serta kecuali panitia tidak boleh masuk ke area pemotongan. Lalu, panitianya pun tetap menggunakan masker, mencuci tangan terlebih dahulu jadi harus benar-benar bersih," pungkasnya yang juga menyebutkan untuk pembagian juga menerapkan protokol kesehatan. (01)
