Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya saat hadiri rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Prabumulih
Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Pasca munculnya pandemi covid-19 di Indonesia beberapa waktu lalu, sejumlah pemotongan anggaran Pemerintahan nampaknya terjadi baik di pemerintahan pusat maupun di daerah, guna menghadapi virus tersebut. Hal itu lantas memberikan dampak bagi keuangan pemerintah pusat dan terpaksa melakukan penundaan disejumlah kegiatannya, salah satunya penundaan proyek insfrakstruktur di berbagai daerah di Indonesia. Nah itu, tak terkecuali tiga mega proyek dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang ada di kota Prabumulih, yang terpaksa ditunda pembangunannya tahun ini.
"Tiga mega proyek itu pertama Akamigas, Flyover, dan pelebaran depan kantor (Pemkot Prabumulih,red) itu kan ditunda, karena PU itukan mengalami pemotongan hingga 31 triliunan itu informasi yang kita dapat, tapi walaupun ditunda untuk akamigas tetap kita kirimkan mahasiswanya karena itu semangat kita," ujar Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM saat diwawancarai usai dirinya menghadiri rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Prabumulih, Senin(15/6/20).
Ditanya kapan rencananya tiga mega proyek tersebut akan kembali dibangun?. Disebutkannya, untuk pembangunannya kemungkinan akan dilaksanakan tahun depan, tapi itu nanti akan dikoordinasikan lagi. "Dari Kementrian tahun depan. Makanya kita sedih padahal itu proyek-proyek besar galo, lebih kurang setengah triliun semestinya masuk ke Prabumulih, dan duetnya bukan dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kita, itu yang membuat kita sedih," ungkapnya seraya menyebutkan sebab itu pembangunan investasi.
Dan sambungnya, wajar bila dirinya turut sedih, sebab kalau masalah refocusing daerah lain juga mengalami. "Nah yang laen ini kan tidak dapat anggaran seperti itu, seperti akamigas, flyover itu wajar bila mereka tenang-tenang saja, karna mungkin cuma APBD yang dipotong. Kalau kita itu yang berat nian, karna bukan duet kito bangun itu, kalau bangun duet kito terpaksa batal ya idak apo, nah ini duet uwong yang orong,"menurutnya.
Kendati demikian, dirinya masih bersyukur, sebab ada satu proyek dari pusat yang masih akan tetap dilaksanakan pada tahun ini. "Untuk rumah komunitas tetap dibangun, tapi rumahnya bukan rumah komunitas tapi disebut rumah satu hamparan. Dan itu kita ketahui dengan kemarin hari Minggu(14/6/20), pihak pusat melalui Direkturnya datang dan insyaallah tahun ini lah dimulai karna SKnya sudah ada," pungkasnya yang saat itu turut didampingi Wakil Walikota H Andriansyah Fikri SH dan Ketua DPRD Kota Prabumulih, Sutarno SE.(01)