Saturday, February 8, 2020

Ribuan Karung Kotoran Ayam Picu Datangnya Lalat


Salah satu tumpukan karung kotoran ayam yang ada dikelurahan Karang Jaya

//Pihak Ketiga Setuju Pindahkan Gudang

Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Penyebab wabah Lalat yang menyerang kampung Bunut Kelurahan Karang Jaya Kecamatan Prabumulih Timur diduga berasal dari ribuan karung kotoran ayam yang ditumpuk secara terbuka diarea pemukiman warga. 

Hal itu terungkap, setelah pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Prabumulih turun dan mengecek langsung ke kampung Bunut tersebut. 

Kabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Hari Wahyudi, SH menjelaskan, terkait adanya keluhan warga mengenai wabah Lalat itu pihaknya sudah melakukan monitoring baik dilingkungan pemukiman warga ataupun ke dalam lingkungan pabrik ayam yang diduga menjadi sumber banyaknya lalat tersebut. 

"Hasil dari peninjauan kita di Pabrik ayam itu ditemukan bahwa untuk dampaknya sedikit, bahkan hampir tidak ada. Tapi selain itu kita juga menemukan bahwa kotoran ayam dari pabrik tersebut memang diangkut keluar pabrik oleh pihak ketiga dan diletakan dilahan kebun yang tak jauh dari pemukiman warga. Dan setelah kita cek ke lokasi tempat penyimpanan kotoran ayam itu, jumlah kotoran tersebut jumlah tak sedikit bahkan mencapai ribuan karung. Ditambah lagi penempatan kotoran ayam tersebut ternyata belum dikelola secara benar sehingga hal itu lah yang diduga menyebabkan banyaknya lalat di Kampung Bunut itu," ujarnya dengan didampingi rekan kerjanya, Hj Yunita Lukman Hakim, Jumat(7/2/2020).

Tim DLH Pemkot Prabumulih (tengah-kiri) didampingi Ateng selaku Pihak Ketiga (kanan).

Mengapa demikian, dijelaskannya, dengan banyaknya karung kotoran ayam tersebut seharusnya pihak ketiga tidak membiarkan tumpukan-tumpukan karung kotoran ayam itu ditempatkan dilahan terbuka. "Apalagi saat ini musim hujan dan ribuan karung kotoran ayam tidak ditutup dan dialasi apapun maka sewaktu hujan kotoran itu akan cepat menyebabkan pembusukan dan bau. Jadi besar kemungkinannya bila tumpukan kotoran itu yang menyebabkan banyak lalat disana," terangnya. 

Dan lanjutnya, pihaknya terpaksa menyarankan pihak ketiga tersebut untuk melakukan penanggulangan terhadap ribuan karung kotoran ayam tersebut, dan pihak ketiga itu pun menyatakan kesanggupannya. "Setelah kita koordinasi, alhamdulillah pihak ketiga ini setuju untuk memindahkan ribuan karung kotoran ayam itu jauh dari pemukiman warga. Dan disarankan disimpan ditempat yang tertutup,"sebutnya, itu saran untuk pihak ketiga. 

Sedangkan saran bagi perusahaan pabrik ayam tersebut, pihaknya menyarankan perusahaan untuk memberikan racun lalat bagi warga setempat secara terjadwal. "Ya kita saran ke perusahaan itu, ya minimal berapa minggu sekali itu pemukiman warga diberikan racun lalat sehingga tidak akan banyak lalat. Dan perusahaan itu menyatakan menyanggupi itu," bebernya. 

Masih kata dia, sedangkan bagi masyarakat kita juga menghimbau, untuk menjaga lingkungan sebab banyaknya lalat ini juga disebabkan banyak faktor bukan hanya faktor kotoran ayam saja tapi juga faktor lingkungan yang terbebas dari sampah. "Untuk itu kita harap warga setempat menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan," tegasnya. 

Sementara itu, ditempat yang sama, Siska Antoni alias Ateng, selaku pihak ketiga yang membeli kotoran ayam dari pabrik ayam tersebut mengaku baru dua bulan mengeluti bisnis tersebut, sehingga dirinya masih terdapat kekurangan disana sini. "Yo caro aku masih baru ini jadi masih belum tau nian cakmano ngolah kotoran ayam ini. Tapi sesuai dengan saran Dinas Lingkungan Hidup ini aku sudah lakukan pemindahan. Dengan lokasi jauh dari pemukiman warga yang sebelumnyo cuma berjarak 2 km, sekarang kita pindahkan sekitar 7-10 km dan akan aku buatkan gudang," akunya. 

Ditanya berapa total jumlah kotoran ayam tersebut?.disebutkannya, jumlahnya sebanyak 10 ribu karung dengan berat 20 kilogram. "Jadi sekitar 20 ton seluruhnya. Dan kotoran itu memang aku beli dari perusahaan untuk aku jual lagi, tapi sebelum aku jual lagi itu memang aku simpan ditanah kebun aku dulu sebagai gudangnyo tapi oleh kurang pengalaman tadi jadi idak tau bakal jadi cak ini," tandasnya seraya menegaskan pihaknya sudah berangsur-angsur memindahkan karung kotoran ayam sejak hari itu.(01)
Share:
ingat pakai masker dan sering cuci tangan !!!