Salah satu pemain Musi Rawas saat akan dilarikan ke rumah sakit terdekat pasca terjadi kericuhan.
Prabumulih, Muarasumsel.com - Di jelang akhir pertandingan final sepak bola antara Kabupaten Pali melawan Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang di gelar di Lapangan Ria Jaya Komplek Pertamina Prabumulih berujung ricuh, Rabu(20/11/19).
Informasi yang berhasil dihimpun Muarasumsel.com, berakhir ricuhnya pertandingan final antara kedua Kabupaten tersebut berawal dari adanya salah seorang pemain dari salah satu tim yang secara mendadak memukul pemain lawan pada saat pertandingan sedang berlangsung, tepatnya di penghujung babak kedua saat itu.
Suasana saat terjadi kericuhan
Sontak, mengetahui hal itu, baik pemain yang sedang berada di lapangan atapun tim official dari masing-masing klub dan petugas kepolisian pun langsung berhamburan ke dalam lapangan guna meredam emosi masing-masing pemain yang saat itu sudah beradu jotos.
Akibat kericuhan tersebut, salah satu pemain dari tim Musi Rawas pun diketahui terpaksa digotong keluar lapangan oleh tim medis dan bahkan dilarikan ke rumah sakit terdekat lantaran mengalami cidera yang cukup parah.
Bukan hanya itu, kericuhan tersebut juga membuat panitia pelaksana menghentikan waktu pertandingan kurang lebih selama 10 menit, hingga akhirnya pertandingan dilanjutkan kembali dan berakhir sesuai waktu pertandingan yang ditentukan dengan skor 1-0 yang dimenangkan oleh tim dari Kabupaten Pali.
Manager Tim Sepak Bola Musi Rawas, Panca saat diwawancarai mengatakan, pihaknya sangat menyanyangkan dengan adanya kejadian tersebut. "Kami adalah orang-orang olahragawan, jadi kalau terjadi kontak-kontak kecil dilapangan itu sebenarnya tidak jadi masalah. Karena kami menjunjung tinggi permainan fairplay dan sportifitas. Tapi di pelaksanaan pertandingan ini kami menyayangkan sikap seperti ini karena sikap ini jauh dari sikap sportifitas," ujarnya saat itu.
Untuk itu sambungnya, tim management sepak bola Musi Rawas nantinya akan berdiskusi kembali terkait pertandingan ini, apakah selanjutnya akan dibawah ke ranah mana. "Kami anak-anak desa sangat bersyukur bisa bermain sampai sejauh ini. Dan itu semua mungkin hasil dari permainan kami yang sangat menjunjung tinggi sportifitas dari awal kami bermain. Tapi di pertandingan ini kami mempertanyakan mano permainan fairplay yang juga dijunjung panitia. Karena kami hanya ingin permainan ini tertib administrasi sehingga kami mempertanyakan identitas pemain lawan kepada panitia. Sebab dari kasat mata, mulai dari usia pemain mereka itu, ada salah satu pemain mereka itu sudah melebihi usia pemain. Tapi sampai pertandingan ini dimulai panitia tidak memberikan identitas pemain itu dengan alasan data pemain sudah disimpan didalam kardus," katanya.
"Kami hanya ingin tau, kalau memang itu sesuai administrasi kami akan terima. Tapi sampai saat ini kami tidak tau itu jadi kami sangat menyayangkan sikap ini," tuturnya.
Ditempat yang sama, salah satu Panitia Pelaksana Cabor (Cabang Olahraga) Sepak Bola, Yopi saat dibincangi menyebutkan, kericuhan pertandingan sepak bola antara tim Pali melawan Musi Rawas itu bermula dari terjadinya pelanggaran yang dilakukan seorang pemain dari salah satu tim. "Terjadi pelanggarn keras yang dilakukan seorang pemain dari salah satu tim. Lalu memicu kericuhan ini. Tapi dalam cabor Sepakbola memang rawan terjadi seperti ini, dan kejadian ini masih bisa dikendalikan," menurutnya.
Lanjutnya, dalam sepak bola peristiwa seperti ini biasa terjadi. "Hal ini karena mungkin ada rasa ketidakpuasan salah satu tim terhadap keputusan wasit, permainan lawan, atau lainnya. Tapi yakin lah pertandingan ini dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan mengenai identitas pemain itu, kita selaku panitia hanya melaksanakan dan menjaga fasilitas, untuk keabsahan pemain itu pihak asosiasi PSSI Provinsi Sumsel yang memverifikasi para pemain dari masing-masing tim. Dan terkait mengenai identitas pemain itu dibahas saat teknikal meeting sebelum pertandingan cabor sepak bola ini berlangsung. Dan saat itu tidak ada sanggahan dari pihak mana pun terkait identitas pemain, melainkan verifikasi pemain lulus semua," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Mursal M saat dibincangi membenarkan bila pertandingan final sepak bola antara Kabupaten Pali dengan Musi Rawas tersebut sempat terjadi ricuh. "Ini cuma terjadi kesalah pahaman saja," tukasnya.(01)