Prabumulih, MUARASUMSEL.COM - Tingginya komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih dalam menuntaskan masalah Kumuh di Bumi Seinggok Sepemunyian ini patut diancungi jempol. Bagaimana tidak, saat ini capaian Kota Prabumulih dalam melakukan penanganan dan pencegahan Kumuh Program Kotaku yang ditarget 2019 Bebas Kumuh telah mencapai 80 persen.
Hal itu terkuak pada saat acara Lokakarya Penanganan dan Pencegahan Kumuh Program Kotaku Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan yang digelar di hotel Gran Nikita Kota Prabumulih, pada Kamis(10/10/19).
"Untuk penanganan kumuh di Sumsel ini sudah berjalan, ada di kota Palembang tepatnya didaerah bantaran sungainya yang sekarang sudah kelihatan elok dan enak dipandang. Sedangkan untuk
di Prabumulih ini yang termasuk kedalam konsep penanganan skala lingkungan, untuk kegiatannya di tahun 2019 ini progresnya sudah mencapai 80 persen sekarang di 11 Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebelumnya. Jadi sesuai dengan jargon pusat yakni kita harus bisa menyelesaikan Kumuh di 2019 ini. Dan alhamdulillah Prabumulih diperkirakan tercapai,"ujar Ahmad Yudi Tenaga Ahli Sosialisasi dari pihak Kotaku yang saat itu didampingi Ariata.
Lanjut Ahmad Yudi, bukan hanya harus tuntas Kumuh 2019, kegiatan program Kotaku tersebut diharapkan bisa berkolborasi dengan pemerintah daerah dalam menuntaskan Kumuh. "Dan Prabumulih seperti bedah rumah itu juga turut mendukung program bebas kumuh ini," menurutnya seraya menyebutkan jadi sementara kami ke pembangunan jalan dan MCK, pemerintah daerah ke bedah rumah maka masalah kumuh bisa teratasi bersama-sama.
Masih kata dia, dalam program Kotaku tersebut pihaknya mensupport dari mulai pendampingan perencanaan berkaitan dengan apa yang akan diungkapkan dimasing-masing Desa/Kelurahan. "Setelah itu pelaksanaan, dan Kotaku memberikan dana yang disupport dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kepada daerah tersebut dengan jumlah yang diterima bisa berbeda-beda," terangnya.
Ditanya berapa total bantuan untuk Prabumulih tahun 2019 ini ?. Disebutkannya untuk 2019 ini Prabumulih menerima dana mencapai Rp10,5 milyar. "Dan Rp10,5 milyar itu alami peningkatan dari 2018 lalu. Tapi tetap dengan sistem kerjanya swakelola, jadi masyarakat lah mengerjakannya. Mulai dari merencanakan masyarakat, sampai monitoringnya juga masyarakat," katanya saat itu.
Sementara itu, Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya mengharapkan pihak Kotaku dapat lebih memberikan bantuan optimal kepada Kabupaten/Kota yang benar-benar berjibaku dalam melakukan penanganan dan pencegahan kumuh. "Ya kita harap mereka mencari daerah yang berjibaku untuk menyelesaikan kumuh, dan semestinya yang dibantu secara optimal. Dari pada kabupten/kota yang hanya duduk bae untuk dibantu. sebab bila benar-benar dicari, daerah yang laen bisa kebagian bukan hanya satu daerah itu saja, apalagi ada 17 kabupaten/kota yang menjadi bagian dari Sumsel, termasuk Prabumulih yang sudah tidak banyak lagi Kumuhnya karena kita selalu komitmen begitu juga pusat," tuturnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perkim, Bustomi mengungkapkan bahwa, penanganan kumuh yang dilakukan program Kotaku di 11 desa/kelurahan di kota Prabumulih tersebut, pada awalnya berjumlah 203 hektar dari tahun 2017-2019. "Dengan jumlah yang sudah tertangani sebanyak 125 hektar, jadi masih ada 81 hektar yang belum tertangani oleh program Kotaku yang akan berkahir di tahun 2019 ini,"bebernya.
Lalu sambungnya, dari 81 hektar itu ada tiga Desa yang jumlah Kumuhnya masih tinggi. "Sehingga itu masih harus kita tangani di program kedepan," tukasnya. (01)